Two Samples-Kolmogorov Smirnov Test merupakan bagian dari uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji komparatif dua sampel independen (bebas) berskala ordinal (peringkat). Sampel data pada uji ini disusun menggunakan tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.

Contoh Kasus:
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa jurusan farmasi yang berasal dari alumni SMA IPA dan SMK Farmasi dalam meracik obat. Pengamatan dilakukan pada 20 orang mahasiswa sebagai sampel penelitian secara acak (random). Kemampuan mahasiswa tersebut diukur melalui tingkat kesalahan mereka dalam meracik obat selama 1 (satu) bulan praktikum, yakni sebagai berikut.

Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa alumni SMA IPA dan SMK Farmasi dalam meracik obat.
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa alumni SMA IPA dan SMK Farmasi dalam meracik obat.

Penyelesaian Kasus:
Langkah-langkah melakukan pengujian hipotesa melalui Two Samples-Kolmogorov Smirnov Test menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
1. Jalankan aplikasi SPSS.

2. Pada sheet “Variable View”, isi dengan variabel yang akan kita diuji yakni variabel “Kesalahan” dan “Alumni”.

3. Pada “Value”  variabel “Alumni” isi dengan kode Value 1 = SMK Farmasi dan Value 2 = SMK IPA.

4. Selanjutnya pada sheet “Data View”, input data yang akan kita uji.

5. Pada Menu Bar SPSS, klik menu Analyze, Nonparametric Test, selanjutnya pilih 2 Independent Sample Test. Pada kotak dialog Two-Independent-Sample Test, pindahkan variabel Kesalahan ke kotak Test Variable List dan Alumni ke kotak Grouping Variable, kemudian ceklist Kolmogorov-Smirnov Z pada Test Type.

6. Pada Grouping Variable, klik Define Groups. Masukkan angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada Group 2. Selanjutnya klik Continue, terakhir OK.

7. Interpretasi hasil Two Samples-Kolmogorov Smirnov Test adalah sebagai berikut.

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai Signifikansi (SIG) Two Samples-Kolmogorov Smirnov Test adalah sebesar 0,055. Karena nilai SIG = 0,055 > 0,05, maka Ho diterima dan diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa alumni SMA IPA dan SMK Farmasi dalam meracik obat.