Panduan Uji Wilcoxon Matched Pairs Menggunakan SPSS

Metode Wilcoxon Matched Paired Test merupakan salah satu uji statistik non parametrik yang biasanya digunakan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata dua kelompok sampel yang saling berpasangan (dependent). Wilcoxon Matched Paired Test digunakan untuk menguji hipotesa pada dua sampel berpasangan dengan jenis data berbentuk ordinal (berjenjang).

Dalam uji Wilcoxon, sampel data tidak dapat langsung diproses, tetapi data harus diurutkan terlebih dahulu baru kemudian diproses. Hal ini berbeda dengan uji t-paired pada umumnya yang bisa diproses langsung, dikarenakan jenis data pada uji t-paired merupakan data interval atau rasio.

Contoh Kasus:
Seorang CEO perusahaan melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui produktivitas kerja karyawannya. Diambil 8 orang karyawan secara acak sebagai sampel penelitian, dan diukur produktivitas kerja mereka sebelum dan sesudah diberikan bonus gaji diakhir tahun. Data produktivitas kerja karyawan tersebut adalah sebagai berikut.

Karyawan Sebelum Sesudah
1 63 62
2 56 58
3 71 73
4 71 75
5 77 79
6 78 80
7 72 82
8 69 83

Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dan sesudah diberikan bonus.
Ha : Terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dan sesudah diberikan bonus.

Penyelesaian Kasus:
Langkah-langkah melakukan pengujian hipotesa melalui Wilcoxon Matched Paired Test menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
1. Jalankan aplikasi SPSS.

2. Pada sheet “Variable View”, isi dengan variabel yang akan kita diuji yakni variabel “Sebelum dan Sesudah”.

3. Selanjutnya pada sheet “Data View”, input data yang akan kita uji.

4. Pada Menu Bar SPSS, klik menu Analyze, Nonparametric Test, selanjutnya pilih 2 Related Sample Test. Pada kotak dialog Two-Related-Sample Test, pindahkan variabel Sebelum dan Sesudah ke kotak Test Pairs, kemudian ceklist Wlcoxon pada Test Type. Terakhir, klik OK.

5. Interpretasi hasil Wilcoxon Matched Paired Test adalah sebagai berikut.

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai Signifikansi (SIG) Wilcoxon Matched Paired Test adalah sebesar 0,016. Karena nilai SIG = 0,016 < 0,05, maka Ho ditolak dan diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dan sesudah diberikan bonus akhir tahun.

Was this article helpful?

Related Articles

Leave A Comment?