Uji Chi-Square dua sampel atau lebih (k sampel), merupakan metode pengujian hipotesis yang tujuannya adalah untuk menganalisa apakah ada perbedaan atau pengaruh antara dua buah kelompok sampel atau lebih yang dikelompokkan menurut klasifikasi atau kategori tertentu. Pada uji Chi-Square, data yang dianalisa harus bersifat kategori atau nominal. Selain itu, sampel yang dipergunakan merupakan sampel yang independen, yang mana kondisi pada satu klasifikasi tidak memengaruhi kondisi pada klasifikasi yang lainnya.
Sebelum melakukan uji Chi-Square dua sampel atau lebih (k sampel), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
- Gunakan jumlah sampel yang besar, lebih dari 20, agar menghasilkan uji statistik yang lebih valid.
- Tidak boleh ada nilai frekuensi observasi (O) yang bernilai 0.
- Apabila terdapat data yang memiliki jumlah kategori sama dengan 2 (k=2), maka tidak boleh ada nilai harapan (E) yang nilainya kurang dari 5. Dan, apabila mengalami kasus seperti ini, maka dapat digunakan uji statistik non parametrik yang lain yakni Uji Fisher Excat Probability.
- Jika kategori yang digunakan memiliki jumlah kategori lebih dari 2 (k>2), maka nilai frekuensi harapan bernilai kurang dari 5 tidak boleh melebihi 20% dari keseluruhan data yang dimiliki. Jika tidak, maka dapat melakukan penggabungan kategori-kategori yang berdekatan (mirip).
Contoh Kasus:
Sebuh studi kasus bertujuan untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memilih jenis vaksin Covid-19 berdasarkan jenis kelamin, pria dan wanita. Pada suatu Puskesmas, disediakan vaksin Covid-19 sebanyak 3 jenis, yakni vaksin A, B, dan C dan masyarakat dibebaskan untuk memilih. Diambil 100 orang sampel masyarakat yang sudah divaksin pada Puskesmas tersebut secara acak, dan diperoleh data sebagai berikut.
Jenis Kelamin | Jenis Vaksin | Jumlah | ||
A | B | C | ||
Pria | 15 | 17 | 19 | 51 |
Wanita | 16 | 20 | 13 | 49 |
Jumlah | 31 | 37 | 32 | 100 |
Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan pemilihan jenis vaksin Covid-19 berdasarkan jenis kelamin.
Ha : Terdapat perbedaan pemilihan jenis vaksin Covid-19 berdasarkan jenis kelamin.
Penyelesaian Kasus:
Langkah-langkah melakukan pengujian hipotesa melalui Chi-Square menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
1. Jalankan aplikasi SPSS.
2. Pada sheet “Variable View”, isi dengan variabel yang akan kita diuji yakni variabel “Jenis Kelamin” dan “Jenis Vaksin”.
3. Pada “Value” variabel “Jenis Kelamin” isi dengan kode Value 1 = Laki-Laki dan Value 2 = Perempuan, sedangkan variabel “Jenis Vaksin” isi dengan kode Value 1 = Vaksin A, Value 2 = Vaksin B dan Value 3 = Vaksin C.
4. Selanjutnya pada sheet “Data View”, input data yang akan kita uji.
5. Pada Menu Bar SPSS, klik menu Analyze, Descriptive Statics, dan Cosstabs. Pada kotak dialog Crosstabs, pindahkan variabel Jenis Kelamin ke kolom Row(s) dan Jenis Vaksin ke kolom Column(s), kemudian klik Statistics.
6. Pada kotak dialog Crosstabs Statistics, ceklist Chi-Square. Kemudian klik Continue, dan terakhir klik OK.
7. Interpretasi hasil Uji Chi-Square adalah sebagai berikut.
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai Signifikansi (SIG) Chi-Square adalah sebesar 0,506. Karena nilai SIG = 0,506 > 0,05, maka Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan pemilihan jenis vaksin Covid-19 berdasarkan jenis kelamin.
Leave A Comment?