Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pemyataan yang diberikan responden. Berbagai macam teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis reliabilitas sebuah instrumen penelitian, diantaranya adalah menggunakan metode belah dua (split half). Metode ini adalah mengkorelasikan total skor belahan pertama dengan belahan kedua yang dihitung menggunakan rumus dari “Spearman Brown” sebagai berikut.
Keterangan:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi Product Moment Pearson antara belahan pertama dan kedua
Interpretasi terhadap reliabilitas (ri) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: (1) reliabilitas (ri) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi, dan (2) reliabilitas (ri) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable).
Berikut ini langkah-langkah contoh uji validitas instrumen penelitian menggunakan software SPSS.
1. Buka aplikasi SPSS.
2. Pada sheet “Variable View”, dibagian nama varibel isi dengan nomor urut butir instrumen penelitian, misalnya nomor_1, nomor_2, dan seterusnya sampai dengan nomor butir instrumen terakhir.
3. Selanjutnya pada sheet “Data View”, input data yang akan kita uji.
4. Pada Menu Bar SPSS, klik menu Analyze, Scale, dan Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reliability Analysis, pindahkan seluruh item skor pertanyaan ke kotak Items. Ubah select Model menjadi Split-Half, dan terakhir klik OK.
5. Interprestasi hasil uji reliabilitas data menggunakan Split-Half adalah sebagai berikut.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa besar koefisien Spearman Brown adalah sebesar 0,938. Koefisien Spearman Brown yang diperoleh dari perhitungan ini besarnya lebih dari 0,70, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan statusnya adalah reliabel.
Leave A Comment?