Uji Wald-Wolfowitz merupakan uji statistik non parametrik yang bertujuan menguji hipotesis komparatif 2 (dua) sampel variabel yang saling bebas (independen) atau tidak bergantung. Teknik uji ini digunakan pada jenis data yang bersifat ordinal (berjenjang) dan disusun dalam bentuk run.
Contoh Kasus:
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan frekuensi belanja online (e-commerce) setiap minggu bagi laki-laki dan perempuan. Dari 20 orang sampel yang dipilih secara acak, diperoleh data sebagai berikut.
No. | Laki-Laki (Kali/Minggu) | Perempuan (Kali/Minggu) |
1 | 4 | 4 |
2 | 4 | 2 |
3 | 3 | 5 |
4 | 2 | 5 |
5 | 6 | 8 |
6 | 4 | 9 |
7 | 7 | 2 |
8 | 8 | 4 |
9 | 4 | 6 |
10 | 10 | 7 |
Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan frekuensi belanja online (e-commerce) setiap minggu bagi laki-laki dan perempuan.
Ha : Terdapat perbedaan frekuensi belanja online (e-commerce) setiap minggu bagi laki-laki dan perempuan.
Penyelesaian Kasus:
Langkah-langkah melakukan pengujian hipotesa melalui Wald-Wolfowitz Test menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
1. Jalankan aplikasi SPSS.
2. Pada sheet “Variable View”, isi dengan variabel yang akan kita diuji yakni variabel “Belanja” dan “Jenis Kelamin”.
3. Pada “Value” variabel “Jenis Kelamin” isi dengan kode Value 1 = Laki-Laki dan Value 2 = Perempuan.
4. Selanjutnya pada sheet “Data View”, input data yang akan kita uji.
5. Pada Menu Bar SPSS, klik menu Analyze, Nonparametric Test, selanjutnya pilih 2 Independent Sample Test. Pada kotak dialog Two-Independent-Sample Test, pindahkan variabel Belanja ke kotak Test Variable List dan Jenis Kelamin ke kotak Grouping Variable, kemudian ceklist Wald-Wolfowitz Run pada Test Type.
6. Pada Grouping Variable, klik Define Groups. Masukkan angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada Group 2. Selanjutnya klik Continue, terakhir OK.
7. Interpretasi hasil Uji Wald-Wolfowitz adalah sebagai berikut.
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai Signifikansi (SIG) Wald-Wolfowitz Test adalah sebesar 0,004. Karena nilai SIG = 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak dan diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan frekuensi belanja online (e-commerce) setiap minggu bagi laki-laki dan perempuan.
Leave A Comment?